Minggu, 21 November 2010

AI ( Artificial Intelligence )

Kecerdasan Buatan atau AI (Artificial Intelligence)adalah sebuah kecerdasan yang ditunjukkan oleh suatu entitas buatan (komputer) agar dapat melakukan pekerjaan seperti yang dapat dilakukan manusia. Beberapa macam bidang yang menggunakan kecerdasan buatan antara lain task ahli (Engineering, Scientific Analysis), tas formal (game, matematik),task umum (logika fuzzy, jaringan syaraf tiruan dan robotika).



Secara garis besar, AI terbagi ke dalam dua faham pemikiran yaitu AI Konvensional dan Kecerdasan Komputasional. AI konvensional kebanyakan melibatkan metoda-metoda yang sekarang diklasifiksikan sebagai pembelajaran mesin, yang ditandai dengan formalisme dan analisis statistik. Metoda-metodanya meliputi:
  1. Sistem pakar
  2. Petimbangan berdasar kasus
  3. Jaringan Bayesian
  4. AI berdasar tingkah laku

Kecerdasan komputasional melibatkan pengembangan atau pembelajaran iteratif (misalnya penalaan parameter seperti dalam sistem koneksionis. Pembelajaran ini berdasarkan pada data empiris dan diasosiasikan dengan AI non-simbolis, AI yang tak teratur dan perhitungan lunak. Metoda-metoda pokoknya meliputi:
  1. Jaringan Syaraf
  2. Sistem Fuzzy
  3. Komputasi Evolusioner

Didalam AI terdapat sesuatu istilah yang biasa disebut dengan “jantung” dari AI, yaitu: Physical Symbol System ( PSS ). dimana PSS ini terdiri dari himpunan entitas yang dinamakan simbol, berpola fisik yang dapat menjadi komponen dari entitas tipe lain yang dinamakan Ekspresi (struktur simbol)

Struktur simbol terdiri dari sejumlah instant (Token) dari simbol-simbol yang berhubungan pada beberapa cara fisik. Selain struktur tersebut, sistem juga berisi koleksi proses-proses yang beroperasi pada ekspresi, untuk menghasilkan ekspresi lain : proses pembuatan (create), modifikasi, reproduksi, dan penghancuran (destruksi).

Dengan kata lain, PSS adalah mesin yang memproduksi suatu koleksi penyusunan struktur simbol. Sistem seperti itu terdapat dalam suatu objek dunia yang lebih luas dari hanya ekspresi simbolik itu sendiri.

Jumat, 15 Oktober 2010

Teknologi Televisi LED


Teknologi kini kemajuannya semakin pesat dan tidak ada habisnya. Kemjuan ini terjadi hampir disemua dunia atau perangkat-perangkat yang ada, seperti elktronik, otomotif , computer dan lain sebagainya. Dan akhir-akhir ini, kemajuan teknologi terutama untuk perangkat elektronik sedang gencarnya menciptakan elektronik yang ramah lingkungan seperti televisi LED. Ini dilakukan untuk mengurangi dampak dari Global Warming yang sekarang ini sudah mulai terasa dampaknya terutama di Indonesia.

Perkembangan teknologi elektronik seperti televise sebenarnya sudah ada sejak lama. Diawali dengan televise tabung pada tahun 1923 oleh Vladimir Kozma Zworykin, kemudian berkembang lagi menjadi televisi berwarna pada tahun 1940 oleh Peter Goldmark. Kemudian pada tahun 1958 muncul gagasan mengejutkan yaitu mengganti teknologi televisi tabung dengan LCD (Liquid Chrystal Display) sejak saat itu perkembangan televise semakin pesat dan pada tahun 1979 ditemukan televise dengan teknologi OLED (Organis Light Emitting Diode) dan perkembangan terakhir adalah televise LED (Leght Emitting Diode) yang dilakukan paa akhir-akhir ini dengan bukti bahwa sejumlah merek televisi terkemuka mulai meluncurkan produk televisi LEDnya.
 gambar teknologi Televisi LED

Dalam perkembangan teknologi tersebut, tentunya yang ditargetkan adalah munculnya keunggulan-keunggulan dalam tiap perkembangannya agar produk tersebut semakin baik. Hal inilah yang menjadi dasar munculnya televise berteknologi LED. Berikut adalah keunggulannya:
Ø  Kualitas gambar yang sempurna
Ø  Designnya elegant
Ø  Hemat energy
Ø  Fasilitas multimedia

Namun selain keunggulan yang ada, tentunya pasti ada kelemahan sebagai efek samping dari perkembangan teknologi ini dan kelemahannya antara lain:
v  Cepar panas
v  Harga cukup mahal

Nah, kita sudah mengetahui perkembangan teknologi new media yang ada sekarang seperti televise LED ini dengan kelebihan dan kekurangan yang ada. Tinggal kita yng memutuskan tetap ingin menggunakan teknologi ini atau tidak. Melihat keadaan ekonomi kita, tentunya semoga next time muncul teknologi baru yang ramah lingkungan dengan harga yang tidak mahal juga tentunya.

Teknologi Wi-Max


Dunia teknologi memang tidak ada habis-habisnya. Tiap beberapa bulan sekali pasti ada saja teknologi baru yang diluncurkan baik teknologi untuk dunai otomotif, elektronik maupun untuk dunia internet dan informasi. Salah satunya di dalam dunia internet dan penyebaran informasi , kini muncul teknologi yang masih bisa dibilang masih baru yaitu teknologi wi-Max.

Wi-Max atau Worldwide Interoperability for Microwave Access merupakan sebuah teknologi nirkabel (wireless) yang menyediakan hubungan jalur lebar dlaam jarak jauh. Wi-Max merupakan hasil perkembangan dari BWA (Broadband Wireless Access) dengan memiliki kecepatan data sampai 70Mbps.
Wi-Max juga menetapkan 2 buah Band frekuensi utama. Pada certication proile untuk Fixed Wi-Max (band 3.5 GHz dan 5.8 GHz), dna kedua untuk Mobile Wi-Max ditetapkan  4 Band frekuensi pada sistim profile release-1, yaitu band 2.3 GHz, 2.5 GHz, 3.3 GHz dan 3.5 GHz. 

Selain itu, Wi-Max memiliki elemen atau perangkatnay unutk menunjang kualitas teknologinya dan secara umum terdiri dari BS (Base Station) untuk pusat dan CPE untuk pelanggan. Pada BS atau Base Station, meiliki beberapa komponen lagi, yaitu: 
  • NPU (networking processing unit card),
  • AU (access unit card),
  • PIU (power interace unit),
  • AVU (air ventilation unit) dan 
  • PSU (power supply unit).

Dengan ini semua, tidak heran jika teknologi Wi-Max memiliki jarak koneksi hingga 8 Km dengan kecepatan transfer data maksimun mencapai 70-75 MBps dengan tipe rekuensi 2-11 GHz. Jadi, mengapa tidak kita mulai mencoba bahkan menggunakan teknologi super cepat ini…..