PENGERTIAN “BIOINFORMATIKA”
Secara umum, Bioinformatika dapat
digambarkan sebagai segala bentuk penggunaan komputer dalam menangani informasi-informasi
biologi.
Menurut kebanyakan orang,
Bioinformatika adalah satu sinonim dari komputasi biologi molekul (penggunaan
komputer dalam menandai karakterisasi dari komponen-komponen molekul dari
makhluk hidup).
Menurut Fredj Tekaia dari Institut
Pasteur [TEKAIA2004], Bioinformatika adalah metode matematika, statistik dan
komputasi yang bertujuan untuk menyelesaikan masalah-masalah biologi dengan
menggunakan sekuen DNA dan asam amino dan informasi-informasi yang terkait
dengannya.
Dari ketiga pengertian diatas maka
dapat disimpulkan bahwa Bioinformatika ialah ilmu yang mempelajari penerapan
teknik komputasi untuk mengelola dan menganalisis informasi hayati. Bidang ini
mencakup penerapan metode-metode matematika, statistika, dan informatika untuk memecahkan
masalah-masalah biologi, terutama yang terkait dengan penggunaan sekuens DNA
dan asam amino.
SEJARAH “BIOINFORMATIKA”
Bioinformatika pertamakali dikemukakan pada pertengahan 1980an untuk
mengacu kepada penerapan ilmu komputer dalam bidang biologi. Meskipun demikian,
penerapan bidang-bidang dalam bioinformatika seperti pembuatan pangkalan data
dan pengembangan algoritma untuk analisis sekuens biologi telah dilakukan sejak
tahun 1960an. Kemajuan teknik biologi molekuler dalam mengungkap sekuens
biologi protein (sejak awal 1950an) dan asam nukleat (sejak 1960an) mengawali
perkembangan pangkalan data dan teknik analisis sekuens biologi. Pangkalan data
sekuens protein mulai dikembangkan pada tahun 1960an di Amerika Serikat,
sementara pangkalan data sekuens DNA dikembangkan pada akhir 1970an di Amerika
Serikat dan Jerman pada Laboratorium Biologi Molekuler Eropa (European
Molecular Biology Laboratory).
Penemuan teknik sekuensing DNA yang lebih cepat pada pertengahan 1970an
menjadi landasan terjadinya ledakan jumlah sekuens DNA yang dapat diungkapkan
pada 1980an dan 1990an. Hal ini menjadi salah satu pembuka jalan bagi
proyek-proyek pengungkapan genom, yang meningkatkan kebutuhan akan pengelolaan
dan analisis sekuens. Hal ini jugalah yang menyebabkan lahirnya istilah
bioinformatika.
Bioinformatika ini terus dan terus saja berkembang dengan adanya jaringan
internet. Pangkalan data bioinformatika yang terhubungkan melalui internet
memudahkan ilmuwan untuk mengumpulkan hasil sekuensing ke dalam pangkalan data
tersebut serta memperoleh sekuens biologi sebagai bahan analisis. Selain itu,
penyebaran program-program aplikasi bioinformatika melalui internet memudahkan
ilmuwan dalam mengakses program-program tersebut dan kemudian memudahkan
pengembangannya.
CONTOH-CONTOH PENGGUNAAN
“BIOINFORMATIKA”
1.
Bioinformatika dalam bidang klinis
Bioinformatika
dalam bidang klinis sring juga disebut sebagai informatika klinis (clinical
informatics). Aplikasi dari informatika klinis ini berbentuk manajemen
data-data klinis dari pasien melalui Electrical Medical Record (EMR) yang
dikembangkan oleh Clement J. McDonald dari Indiana University School of
Medicine pada tahun 1972. McDonald pertama kali mengaplikasikan EMR pada 33
orang pasien penyakit gula (diabetes). Sekarang EMR telah diaplikasikan pada
berbagai macam penyakit seperti data analisa diagnosa laboratorium, hasil
konsultasi dan saran, foto rontgen, ukuran detak jantung, dll.
2.
Bioinformatika untuk identifikasi Agent penyakit
baru
Bioinformatika juga
menyediakan tool yang sangat penting untuk identifikasi agent penyakit yang
belum dikenal penyebabnya. Misalnya saja seperti SARS (Severe Acute Respiratory
Syndrome) yang dulu pernah berkembang.
3.
Bioinformatika untuk diagnose penyakit baru
Untuk menangani
penyakit baru diperlukan diagnosa yang akurat sehingga dapat dibedakan dengan
penyakit lain. Diagnosa yang akurat ini sangat diperlukan untuk pemberian obat
dan perawatan yang tepat bagi pasien.
Ada beberapa cara
untuk mendiagnosa suatu penyakit, antara lain: isolasi agent penyebab penyakit
tersebut dan analisa morfologinya, deteksi antibodi yang dihasilkan dari
infeksi dengan teknik enzyme-linked immunosorbent assay (ELISA), dan deteksi
gen dari agent pembawa penyakit tersebut dengan Polymerase Chain Reaction
(PCR).
4.
Bioinformatika untuk penemuan obat
Cara untuk
menemukan obat biasanya dilakukan dengan menemukan zat/senyawa yang dapat
menekan perkembangbiakan suatu agent penyebab penyakit. Karena perkembangbiakan
agent tersebut dipengaruhi oleh banyak faktor, maka faktor-faktor inilah yang
dijadikan target. Diantaranya adalah enzim-enzim yang diperlukan untuk
perkembangbiakan suatu agent.
CABANG-CABANG YANG TERKAIT
DENGAN “BIOINFORMATIKA”
1.
Biophysics
Biophysics adalah
sebuah bidang interdisipliner yang mengaplikasikan teknik-teknik dari ilmu
Fisika untuk memahami struktur dan fungsi biologi (British Biophysical
Society). Biologi molekul sendiri merupakan pengembangan yang lahir dari
biophysics. Disiplin ilmu ini terkait dengan Bioinformatika karena penggunaan
teknik-teknik dari ilmu Fisika untuk memahami struktur yang membutuhkan
penggunaan TI.
2.
Computational Biology
Computational
biology merupakan bagian dari Bioinformatika (dalam arti yang paling luas) yang
paling dekat dengan bidang Biologi umum klasik. Fokus dari computational
biology adalah gerak evolusi, populasi, dan biologi teoritis dari pada biomedis
dalam molekul dan sel.
3.
Medical Informatics
Menurut Aamir
Zakaria [ZAKARIA2004] Pengertian dari medical informatics adalah “sebuah
disiplin ilmu yang baru yang didefinisikan sebagai pembelajaran, penemuan, dan
implementasi dari struktur dan algoritma untuk meningkatkan komunikasi,
pengertian dan manajemen informasi medis.” Medical informatics lebih memperhatikan
struktur dan algoritma untuk pengolahan data medis, dibandingkan dengan data
itu sendiri.
4.
Cheminformatics
Cheminformatics
adalah kombinasi dari sintesis kimia, penyaringan biologis, dan pendekatan
data-mining yang digunakan untuk penemuan dan pengembangan obat (Cambridge
Healthech Institute’s Sixth Annual Cheminformatics conference). Pengertian
disiplin ilmu yang disebutkan di atas lebih merupakan identifikasi dari salah
satu aktivitas yang paling populer dibandingkan dengan berbagai bidang studi
yang mungkin ada di bawah bidang ini.
5.
Genomics
Genomics adalah
setiap usaha untuk menganalisa atau membandingkan seluruh komplemen genetik
dari satu spesies atau lebih.
6.
Mathematical Biology
Mathematical
biology lebih mudah dibedakan dengan Bioinformatika daripada computational
biology dengan Bioinformatika. Mathematical biology juga menangani
masalah-masalah biologi, namun metode yang digunakan untuk menangani masalah
tersebut tidak perlu secara numerik dan tidak perlu diimplementasikan dalam
software maupun hardware. Bahkan metode yang dipakai tidak perlu
“menyelesaikan” masalah apapun; dalam mathematical biology bisa dianggap
beralasan untuk mempublikasikan sebuah hasil yang hanya menyatakan bahwa suatu
masalah biologi berada pada kelas umum tertentu.
Menurut Alex Kasman [KASMAN2004] Secara umum
mathematical biology melingkupi semua ketertarikan teoritis yang tidak perlu
merupakan sesuatu yang beralgoritma, dan tidak perlu dalam bentuk molekul, dan
tidak perlu berguna dalam menganalisis data yang terkumpul.
7.
Proteomics
Adalah ilmu yang
mempelajari proteome.
8.
Pharmacogenomics
Pharmacogenomics
adalah aplikasi dari pendekatan genomik dan teknologi pada identifikasi dari
target-target obat. Contohnya meliputi menjaring semua genom untuk penerima
yang potensial dengan menggunakan cara Bioinformatika, atau dengan menyelidiki
bentuk pola dari ekspresi gen di dalam baik patogen maupun induk selama
terjadinya infeksi, atau maupun dengan memeriksa karakteristik pola-pola
ekspresi yang ditemukan dalam tumor atau contoh dari pasien untuk kepentingan
diagnosa (kemungkinan untuk mengejar target potensial terapi kanker).
9.
Pharmacogenetics
Pharmacogenetics
adalah bagian dari pharmacogenomics yang menggunakan metode
genomik/Bioinformatika untuk mengidentifikasi hubungan-hubungan genomic.
Contohnya SNP (Single Nucleotide Polymorphisms), karakteristik dari profil
respons pasien tertentu dan menggunakan informasi-informasi tersebut untuk
memberitahu administrasi dan pengembangan terapi pengobatan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar